LUWU TIMUR, Journalnasional.com Camat Tomoni Timur Yulius menyampaikan apresiasi kepada aparat pemerintahan dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam mendukung program
Lutim, Journalnasional.com- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Luwu Timur melakukan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap I Tingkat Kabupaten Lutim Tahun 2024 di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Lutim, Senin (20/05/2024).
Kegiatan yang buka oleh Asisten Administrasi Umum, Nursih Hariani didampingi Sekretaris DP2KB, I Dewa Putu Alit, juga dihadiri para Kepala OPD, Tim Pakar Stunting selaku narasumber, Ketua Baznas Lutim, Rumah Sakit PT. Vale Indonesia, para Kepala Desa, para Tenaga Nutrisionis Puskesmas dan para Satgas Stunting Lutim.
Nursih Hariani mengatakan, permasalahan stunting merupakan salah satu masalah kesehatan juga menjadi perhatian dunia yang dibuktikan dengan adanya target penurunan stunting tahun 2025.
“Ini penting karena permasalahan gizi kurang maupun gizi lebih dalam hal ini obesitas yang cukup menarik untuk dibahas, sehingga percepatan penurunan stunting di Luwu Timur bukan hanya tugas liding sektor kesehatan tetapi menjadi tugas stakeholder lainnya atau dengan kata lain kolaborasi berbagai pihak yang menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ketingkat desa maupun kelurahan,” jelas Nursih Hariani.
Upaya tersebut kata Nursih, tidak bisa hanya dilakukan unsur pemerintah kabupaten tetapi membutuhkan keterlibatan semua pihak, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan.

“Hasil diseminasi hari ini diharapkan menjadi bahan penyusunan program khususnya dalam upaya kita bersama dalam menurunkan sunting di Kabupaten Luwu Timur,” harapnya.
Sekretaris DP2KB, I Dewa Putu Alit mengatakan, pemerintah indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.
I Dewa Putu Alit mengungkapkan, komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020 sampai tahun 2024 dengan target yang cukup signifikan.
“Dari kondisi prevalensi stunting nasional yaitu 21,5% pada tahun 2023, diharapkan menjadi 14% pada akhir tahun 2024,” terang I Dewa Putu Alit.
I Dewa Putu Alit menjelaskan, strategi percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan prioritas rencana aksi salah satunya adalah melakukan audit kasus stunting yang telah dilakukan tim pakar stunting.
“Hal ini diperlukan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting disetiap wilayah sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa,” tutupnya. /dew/ikp-humas/kominfo-sp/ Tayo
Lutim, Journalnasional- Camat Tomoni Timur, Yulius, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kepala desa dalam pembangunan desa saat membuka Rapat Koordinasi Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) se-Kecamatan Tomoni Timur, Rabu (15/05/2024).
Acara yang digelar di Aula Kantor Camat Tomoni Timur ini dihadiri oleh sekitar 50 anggota BPD dari delapan desa di wilayah tersebut, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars BPD.
Dalam sambutannya, mantan Sekretaris Kominfo ini mengingatkan bahwa, BPD bukanlah pesaing kepala desa, melainkan mitra yang harus bekerja sama untuk mempercepat pembangunan di desa.
“Semua kegiatan pembangunan di desa adalah hasil kerja sama antara BPD dan kepala desa. Jika ada masalah, sebaiknya dibicarakan secara internal untuk menemukan solusi bersama,” jelasnya.

Yulius juga memberikan apresiasi kepada pengurus BPD Tomoni Timur yang telah melaksanakan Rakor PABPDSI. Menurutnya, organisasi ini dapat menjadi forum penting untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik di antara anggota BPD, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja BPD di wilayah Tomoni Timur.
“Sebagai camat, saya terbuka dan siap menerima saran serta masukan dari pengurus PABPDSI demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Yulius.
Ketua BPD Kecamatan Tomoni Timur, Kornelius, menyambut positif kehadiran Camat Yulius dalam rapat koordinasi ini. Ia berharap, sinergi antara BPD dan pemerintah kecamatan dapat terus terjalin erat demi kemajuan bersama.
“Kami sangat menghargai dukungan dari Camat Tomoni Timur dan berharap kerjasama ini dapat meningkatkan efektivitas pemerintahan di tingkat desa,” ujar Kornelius.
Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang kuat, rapat koordinasi ini diharapkan mampu mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antara BPD dan kepala desa, serta seluruh komponen masyarakat dalam rangka mempercepat pembangunan di Tomoni Timur. /ikp-humas/kominfo-sp/Tayo
Lutim, Journalnasional.com- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan – Jeneberang, Dr. Suryadarma Hasyim, didampingi Camat Tomoni Timur, Yulius, Kadis PUPR, Syahmuddin, Kepala Desa Alam Buana, Imade Redo, Pj. Kades Cendana Hitam Timur, Riny G. Rusli, serta Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR, Syahrir, melakukan peninjauan langsung terhadap tanggul pengaman di Desa Alam Buana dan Desa Cendana Hitam Timur yang hampir jebol akibat derasnya arus Sungai Kalaena, Selasa (14/05/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat kondisi tanggul dan mencari solusi terbaik. Di lokasi tanggul Desa Alam Buana, Dr. Suryadarma mencermati kondisi tanggul yang hampir jebol. Ia segera memerintahkan staf BBWS untuk mengukur panjang tanggul dan mencatat poin-poin penting, sambil memberikan instruksi mengenai tindakan yang harus diambil.
“Setelah melihat kondisi yang ada, solusi jangka pendek adalah membuat bronjong khusus untuk mencegah tanggul ini tergerus saat banjir datang. Saya sudah sering menangani masalah seperti ini di beberapa daerah,” jelas Dr. Suryadarma saat berdiri di atas tanggul yang nyaris jebol.
Setelah meninjau Desa Alam Buana, rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Cendana Hitam Timur (CHT) untuk memeriksa tanggul pengaman yang mengalami penurunan. Kondisi ini mengancam areal persawahan warga jika sungai meluap. Warga setempat telah bergotong royong membuat pengaman darurat berupa karung goni berisi pasir untuk menahan luapan air.
Melihat kondisi ini, Dr. Suryadarma menyatakan bahwa, BBWS akan membantu warga Desa Cendana Hitam Timur dengan menyediakan karung-karung yang akan diisi pasir atau tanah untuk digunakan sebagai penahan air agar tidak meluap ke areal persawahan.

“Kami akan mendukung upaya warga dengan menyediakan karung-karung untuk menahan luapan air, sehingga persawahan warga tetap terlindungi,” tambahnya.
Kadis PUPR Luwu Timur, Syahmuddin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Kepala BBWS, dengan harapan solusi ini bisa segera dilaksanakan sehingga pemukiman dan areal perkebunan serta persawahan warga di Desa Alam Buana dan Desa Cendana Hitam Timur terlindungi.
Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Alam Buana, Imade Redo. Menurutnya, langkah cepat yang dilakukan BBWS dengan meninjau lokasi sangat tepat mengingat kondisi tanggul yang sangat memprihatinkan.
“Setelah diukur oleh tim teknis BBWS, ada kurang lebih 100 meter tanggul yang akan ditangani dengan pemasangan bronjong,” kata Imade Redo.
Dengan tindakan cepat dan kerjasama antara pemerintah daerah dan BBWS, diharapkan ancaman banjir dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat setempat tetap terjaga. /Ikp-humas/kominfo/Tayo