
Kategori: Artikel


Kemenkop UKM Gelar Acara Tahunan Cerita Nusantara 2024
Jakarta, Journalnasional.com -Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) kembali menyelenggarakan acara tahunan Cerita Nusantara 2024, yang berlangsung dari 27 hingga 29 September di Istora Senayan, Jakarta, sebagai ajang mempromosikan dan memperkuat produk UMKM Indonesia baik di pasar domestik maupun internasional.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan pentingnya acara ini dalam memperkenalkan para penggerak ekosistem terbaik Indonesia yang siap memperkenalkan potensi produk lokal kepada dunia juga menjadikannya tuan rumah di tanah sendiri. “Sebanyak 17 kolaborator terbaik Indonesia ada di sini dengan tujuan untuk membawa karya-karya lokal ke panggung internasional,” kata Siti Azizah di Jakarta, Rabu (25/9).
Cerita Nusantara 2024 yang mengusung tema “Dari Indonesia untuk Dunia” merupakan pameran ekosistem UMKM dan Wirausaha terbesar di Indonesia. Melalui acara ini, para penggerak ekosistem terbaik Indonesia dikumpulkan dalam satu panggung.
Siti Azizah mengatakan, acara ini tidak semata ajang pameran, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor, mulai dari perbankan, pendidikan, hingga sektor swasta, semuanya turut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan UMKM nasional.
“Indonesia kaya akan kreativitas. Melalui Cerita Nusantara 2024, kita ingin menunjukkan bahwa produk UMKM kita tak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mampu bersaing di pasar global,” kata Siti Azizah.
Cerita Nusantara 2024, kata Siti Azizah, akan menampilkan lebih dari 200 tenant dari berbagai sektor, termasuk fesyen, beauty & wellness, kriya, wastra, kuliner, dan teknologi. Para pelaku UMKM berkesempatan menampilkan inovasi-inovasi terbaru yang memadukan kearifan lokal dengan teknologi modern.
Di sektor kriya, misalnya, produk-produk yang dipamerkan menggambarkan keindahan budaya daerah sekaligus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Begitu pula di bidang fesyen, di mana desainer lokal membuktikan bahwa mereka mampu tampil di panggung internasional tanpa menghilangkan identitas budaya Nusantara.
Acara ini juga menyoroti pentingnya inklusivitas, dengan melibatkan pengusaha disabilitas dalam kegiatan tersebut. “Kreativitas tidak mengenal batas, dan setiap individu memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi,” kata Siti Azizah.
Siti Azizah berharap Cerita Nusantara 2024 menjadi agenda Internasional, sebagai ajang para buyer lokal dan dunia untuk bisa melihat UMKM Indonesia dan dapat menginspirasi para generasi muda untuk terus berkarya mengenalkan karya lokal pada dunia.
“Cerita Nusantara 2024 bukan sekadar ajang perayaan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di tingkat global,” katanya.
Panggung Cerita Nusantara 2024 diharapkan dapat memberikan ruang yang leluasa bagi ekosistem kreatif di dalamnya seperti Jakarta Fashion Week (JFW), Dekranas, JakCloth, Alun-alun Indonesia, Muffest, Rumah Tenun Magelang, Inacraft, Krealogi, Out of Asia, Piazza Firenze, Sarinah, Perempuan Tangguh Indonesia (PTI), Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA), Karya Kreatif Indonesia (KKI), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM), SMESCO, dan Revolusi Lokal untuk berekspresi, berjejaring, dan untuk membawa karya-karya terbaiknya agar lebih dikenal luas.
“Semoga dengan Cerita Nusantara, dapat menaikkan penjualan UMKM di pasar lokal, sekaligus menjadi ajang UMKM bisa dikenal di pasar global” kata Azizah.
Selama tiga hari, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan menarik, termasuk fashion show, festival kuliner Nusantara, instalasi produk kreatif, dan penampilan musisi ternama. Selain diadakan juga kompetisi antar-tenant agar memacu munculnya ide-ide segar dan inovasi baru.
Humas Kementerian Koperasi dan UKM// Josep

Ketua Tim Investigasi LSM GERBANG NUSANTARA, TEGAS P: Bongkar Pondasi Ceker Ayam Langgar Spek dan RAB
BekasiKota, Journalnasional.com – Pembangunan 3 Lantai SMPN 50 Rawalumbu Bekasi Nilai Kontrak 4.751.322.000 Harus Sesuai RAB dan Spek.
Kata Sekdis PERKIMTAM Kota Bekasi Bapak Edi, Yg Di Dampingi PPTK, BP. IFAN. Ketika, di Wawan Cara Media online Journalnasional.com Pada Tanggal 26 Agustus .
Tapi, Fakta di Lapangan Berdasarkan Hasil Ketua TIM Investigasi LSM GERBANG NUSANTARA , TEGAS P. . Bahwa Pekerjaan Proyek Sekolah SMPN 50 Pada awal Pengecoran Pondasi Ceker Ayam , Dugaan Melanggar Spek.
Berikut Ada Beberapa Foto Dan Video Hasil Investigasi LSM GERBANG NUSANTARA Di Lapangan Tentang Campuran / Adonan Beton K 225 yang Ber- SNI Lari dari Spek.
Untuk itu, Pondasi Pengecoranan Awal Ceker Ayam SMPN 50 Rawalumbu harus Di Bongkar!
Instansi Terkait , Dinas PERKIMTAN, Ter-Khusus Inspektorat Harus Turun Memantau Kegiatan Bangunan Sekolah Tersebut Yang Dugaan Ter- Indikasi Kuat Melanggar Spek dan Lari Dari RAB. // Redaksi

Kapolri di HUT RI ke-79: Semangat Baru untuk Nusantara Baru, Indonesia Maju

Lantik 1.999 Perwira Pertama, Wakapolri: Jadilah pemimpin yang bertakwa dan menjadi solusi bagi masyarakat

Jangan Kepentingan Se-Saat Ideologi Pancasila di Abaikan
“Kehancuran NKRI didepan mata”; Pilkada serentak 2024 khususnya untuk propinsi DKI Jakarta, Kota Depok dan Kota Bekasi; jangan karena kepentingan sesaat Ideologi Pancasila diabaikan*
By Noor Fatah (Ketua LSM Garda Bekasi 1 RI)
Mencermati dinamika politik terutama di DKI Jakarta, Depok dan Bekasi pasca Pilpres dan Pileg 2024 kemarin
Perolehan suara PKS terutama di Propinsi DKI Jakarta, Kota Depok dan Kota Bekasi unggul; karena figur calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar dari PKB, dimana massa Nahdliyin (NU) di wilayah Jabodetabek beralih pilihannya ke PKS, sehingga PKS sangat diuntungkan dlm perolehan suara Pileg 2024
Faktor yg sangat berpengaruh adalah, spirit warga NU memenangkan Muhaimin Iskandar sebagai warga Nahdliyin (Pilpres 2024), berdampak besar atas perolehan suara baik PKB maupun PKS (Pileg 2024); sehingga, dua partai tersebut lolos Parliamentary threshold 4 persen (coat tail effect/efek ekor jas)
Itulah salah satu strategi politik partai untuk lolos ke Senayan; untuk Pilpres 2024, suara Koalisi Indonesia Maju (KIM) yg tegak lurus bersama Jokowi dg mengusung Prabowo-Gibran unggul (Jokowi Effect)
Sebenarnya, kemenangan suara PKS di wilayah tersebut, karena murtad-nya sebagian kaum Nahdliyin (NU) dari keyakinan aslinya faham Ahlussunah wal jama’ah berpindah ke partai yg berafiliasi faham Salafi-Wahabi yaitu PKS
PKS beda² tipis dg HTI, meski sudah dibubarkan oleh pemerintah Jokowi berdasarkan Perppu No.2 tahun 2017, tetapi ideologinya masih aktif dan mengakar kuat di sebagian masyarakat kita
PKS, merasa bakal terancam eksistensinya karena berlawanan dg NU (yg Ahlussunah wal jama’ah, Pancasila, UUD 45, kebhinekaan dan NKRI); maka, merubah haluan politiknya menjadi partai yg “rahmatan lil ‘alamin” menyamakan dg partai² Islam yg ada (PKB, PPP, PAN), dg merubah pula lambang dan warna partai (Muktamar PKS 2019, merubah strategi perjuangan/padahal itu cuma kamuflase)
Akan tetapi, ideologinya tetap Khilafah ingin menegakkan Syariat Islam versi Wahabisme; sebagai rukun iman PKS (konsekuensinya akan mengganti Pancasila, UUD’45, Kebhinekaan dan NKRI) suatu saat nanti bila sudah menguasai legislatif maupun eksekutif & pemerintahan daerah
Tumbuh dan berkembangnya dukungan suara PKS dari Pemilu ke Pemilu pasca reformasi, hanya satu resepnya yaitu, “jualan agama” dg pengelolaan pengajian/dakwah yg berjenjang dan sistematis yg tersebar di seluruh lapisan masyarakat
Merebut dan mengelola pemerintahan daerah bukan dg program² strategis memajukan daerah; melainkan lebih banyak program yg bernuansa agama versi Wahabisme; meskipun ada juga hanya untuk kelompok kecil mereka bukan untuk masyarakat luas (eksklusivitas); terbukti, secara empiris Pemda yg dipimpin oleh kader² PKS, pembangunan daerahnya tertinggal, yg ada sarat konflik SARA, & praktis menjadi kota intoleran (contoh Propinsi DKI Jakarta jaman Anies, Jabar jaman Aher & Kota Depok)
Pengkaderan PKS menggunakan sistem “Liqo” (semacam pengajian yg berjenjang dg ketaatan mutlak terhadap pemimpinnya disebut Murobi); PKS dianggap berhasil dlm kaderisasi secara TSM (mencetak kader taklid buta terhadap imam-nya berfaham Salafi-Wahabi)
Ciri khas tipikal orang² HTI maupun orang² PKS; sifatnya eksklusif (tertutup dan agak aneh penampilannya); seperti berjidat hitam, berjenggot dan memakai celana cingkrang untuk laki²; untuk wanitanya, berjilbab besar dan suka memakai cadar, seperti ninja cuma matanya saja yg kelihatan (busana Arab gunung)
Orientasi dan tujuan kepemimpinan kader² PKS dari Sabang sampai Merauke sama yaitu, mempersiapkan segala sesuatunya untuk tegaknya Khilafah di Republik ini
Perilaku orang² HTI ini persis sama dg para pelaku tindak pidana terorisme yg tertangkap tangan diberbagai daerah di Indonesia; setelah diperiksa dan ditracing ternyata pelaku extra ordinary crime ini berafiliasi dg HTI/kelompok Islam garis keras lainnya yg ingin menegakkan Khilafah (sumber BNPT)
PKS & HTI setali tiga uang; PKS mentornya HTI; ideologi-nya transnasional (Ikhwanul Muslimin-Mesir); menegakkan Khilafah dg ciri khas gerakannya intoleran & memaksakan kehendak, radikalisme/fundamentalisme, merasa keyakinannya yg paling benar dan yg tidak sepaham dg keyakinan mereka darahnya halal (bahaya laten seperti PKI)
Geopolitik global, organisasi HTI dg PKS manhaj politiknya berpotensi membuat kegaduhan di NKRI karena ingin mengganti ideologi Pancasila yg syah dg Khilafah (ideologi transnasional), makanya oleh Presiden Jokowi dibubarkan; fakta membuktikan fenomena Arab Spring (musim semi Arab) kekacauan & perang saudara di negara² seperti Tunisia (Afrika) merambah ke Mesir, Lybia dan Suriah (Arab), suatu bukti konflik sesama anak bangsa di dunia Arab menggunakan idiom agama (Anies Pilkada DKI Jakarta 2017 menang karena politisasi agama, kajian Lemhannas)
Ala qulli hal, terindikasi PKS ini benalu yg akan mengoyak keutuhan NKRI dg menciptakan perang asimetris (sesama anak bangsa berkonflik karena berbeda keyakinan); ideologi itu bersemayam kuat didalam hati
Waspadalah,
NKRI terancam
bila kaum Nasionalis, Islam moderat & TNI/Polri lengah
Wallahul muwaffiq Ila aqwamith thoriq
Wama taufiqi ila billa alaihit tawakaltu wa ilaihi unib.