Terkait Pemberitaan media journalnasional.com, RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi Sampaikan Hak Jawab

Kota Bekasi,Journalnasional.com,Manajemen RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi menyampaikan hak jawabnya atas pemberitaan media online journalnasional.com, yang terbit tanggal 10 Februari 2024, berjudul “Miris RSUD Bekasi Kota Ruang Inap Kosong Di Katakan Penuh “. yang intinya pasien mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit milik pemerintah kota Bekasi tersebut.

Hak jawab tertanggal 12 Februari 2024 , nomor :  100.3/431 /RSUD Set ini ditujukan langsung kepada Pimpinan redaksi Media Online Journalnasional.com, melalui pesan WhatsApp pada tanggal 15 Februari 2024, serta ditandatangani oleh  Wakil Direktur Umum dan Keuangan Selaku PPID Pembantu SWASTIAWATI. S.H. MSI serta ditembuskan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi.

Dalam Hak jawab ini, pihak RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi menggunakan Undang – undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 1999 tentang Pers sesuai ketentuan Pasal 1 angka 11.

Redaksi JournalNasional.com kemudian memuat secara lengkap Hak jawab tersebut yang intinya memuat  beberapa point sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 09 Februari 2024 pukul 20.14 WIB, pasien an G (RM 09680926) datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dengan keluhan demam, kemudian dokter melakukan observasi dan mendiagnosa mengalami febris ke-3 (tiga) kemudian dokter memberikan advis kepada keluarga pasien untuk dilakukan rawat inap
  2. Kondisi ruang rawat inap pasien pada saat itu penuh (full bed) dan menunggu daftar tunggu (waiting lisf) pasien sebelumnya:
  3. Foto ruang rawat inap pasien yang kosong merupakan ruang rawat inap pasien yang akan di isi oleh daftar tunggu (waiting listi pasien sebelumnya:

4 RSUD dr. Chasbullah Abdulmadid Kota Bekasi telah memberikan edukasi kepada pihak keluarga terkait ruang rawat inap pasien yang sudah dipesan dan menunggu pasien lain pulang.

5.Pada tanggal 10 Februan 2024 pukul 16 40 WIB pasien masukang rawat inap dan saat ini di rawat di ruang rawat inap Anggrek 10

  1. RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi tidak pernah melakukan pembiaran kepada pasien dan dalam memberikan penanganan dan perawatan kepada pasien telah sesuai dengan SOP yang berlaku. (Tim Redaksi )

Panglima TNI: Bumi Sudah Overload, Kompetisi Global Semakin Sengit

Ini sekedar contoh berita
==========================

Bantul – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengungkapkan saat ini tantangan terbesar Indonesia adalah menghadapi kompetisi global yang semakin sengit. Karena sekarang antar negara bersaing, sementara jumlah penduduk di bumi terus bertambah, bahkan sudah melebihi kapasitas.

Bertambahnya jumlah penduduk tersebut, kata Gatot, tidka diimbangi dengan ketersediaan pangan yang cukup. Hal tersebut akhirnya menyisakan masalah pelik, seperti kemiskinan dan kelaparan.

“Tahun 2011 jumlah penduduk di bumi sudah 7 miliar. Padahal menurut peneliti daya tampung bumi hanya 3-4 miliar,” ujar Gatot Nurmantyo saat memberikan pemaparan pengajian kebangsaan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Minggu (4/6/2017) malam,

Karena daya tampung bumi overload, muncul persoalan-persoalan sosial. Bahkan menilik catatan Gatot, akibat kepadatan penduduk ini hampir setiap hari ada 41.000 anak meninggal dunia.

“Karena kelaparan, kemiskinan, dan kesehatan buruk. Ini menandakan bumi sudah overload, disamping itu orang butuh minyak untuk energi,” sebutnya.

Dengan berbagai permasalahan sosial tersebut, menurut Gatot, yang paling utama dibutuhkan adalah pasokan makanan. Kondisi inilah yang harus diantisipasi Indonesia. Apalagi diprediksi sekitar tahun 2043, semua penduduk di dunia bakal mencari pangan di negara-negara ekuator.

Hal tersebut karena lahan di negara-negara ekuator seperti Asia Tenggara, Afrika Tengah, dan Amerika Latin, dinilai cocok buat bercocok tanam. Sedangkan air, pangan, dan energi terbarukan banyak terdapat di negara-negara ini.

“Miliaran orang akan mencari makan di ekuator. Ini mulai terlihat bahayanya pertumbuhan penduduk,” ungkapnya.

Indonesia saat ini, harus siap menghadapi kenyataan ini. Apalagi, menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara di ekuator yang energinya luar biasa besar. Tentu kondisi ini menarik negara lain, sehingga perlu diantisipasi.

“Sepanjang ekuator, negara yang energinya luar biasa adalah Indonesia,” tegasnya.

Selain persoalan kesenjangan sosial, Gatot menambahkan saat ini di tengah-tengah masyarakat juga muncul gaya hidup baru. Setiap orang asyik dengan gadgetnya masing-masing, menyebabkan orang menjadi antipati dengan kondisi sosial.