Hari Ke 2 Pascah Penertiban PKL, Camat Rawalumbu, Ibu Nia Lakukan Bersih-Bersih

Bekasi Kota Journalnasional.com -Pada Hari ini, Tanggal 21 Mei Tahun 2025,  Camat Rawalumbu, Ibu Nia  dan Jajaran Melakukan Pembersihan Sisa Puing dan Sampah di Wilayah Lingkungan Kelurahan Bojong Rawalumbu, Hingga Sampai Sepanjang Pinggiran Sungai Rawalumbu.

       Bersih dengan Mesin Potong Rumput

Bahkan, Pembersihan Menggunakan Beberapa Alat Mesin Potong Rumput.

Bersih Puing Pascah Penertiban PKL Di Ikuti Juga Dari Unsur Instansi Terkait. Yakni, Dinas LH, DBMSDA, KeLurahan Bojong Rawalumbu.

“Kegiatan Bersih Pascah Penertiban  Bangunan PKL Yang Hari Selasa Tanggal 21 Tahun 2025 diLakukan Pagi ini. Tepatnya Jam 8 Pagi  WIB. Intinya Agar, Program K3 Berjalan Terus, Tutur Ibu Nia,  Camat Rawalumbu.

Harapan Ibu Camat, Program Bersih Wilayah Kecamatan Rawalumbu Harus Dipertahankan Sampai Tahun- Tahun Kedepan. agar,  K3  Tetap Terpatri Dihati Masyarakat dan Peduli. Semoga .// Tayo

HUT ke-22, Gubernur Sulsel Tegaskan Komitmen Bangun Luwu Timur

Lutim, Journalnasional.com –Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan komitmen penuh untuk mendukung pembangunan Lutim melalui alokasi anggaran dan proyek strategis.

Peringatan HUT ini berlangsung meriah dan penuh semangat, di tengah harapan Lutim Maju dan Sejahtera. Rintik hujan yang turun ringan justru menambah khidmat dan kehangatan suasana perayaan.

Sebagai hadiah ulang tahun, Andi Sudirman mengumumkan akan memulai pembangunan Jalan Matano Bay Road tahun ini, bekerja sama dengan PT Vale. Jalan ini akan membuka akses darat dari Ussu melalui pesisir Danau Matano dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada transportasi laut.

“Saya telah berkoordinasi dengan pihak PT Vale, dan saya tegaskan bahwa pembangunan jalan ini harus dimulai dan dituntaskan tahun ini juga,” ujar Gubernur di hadapan ribuan masyarakat yang hadir di Lapangan Pendidikan Malili, Senin (19/05/2025).

Sebagai langkah pengawalan terhadap dampak pembangunan, gubernur membentuk Satuan Tugas Gabungan yang terdiri dari unsur Pemprov, Pemda, dan perusahaan.

“Kita ingin pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” tambahnya.

Gubernur Andi Sudirman juga merinci berbagai program prioritas, yang merupakan bagian dari strategi pembangunan berorientasi rakyat dan hasil dari efisiensi anggaran:

1. Perbaikan sekitar 300 sekolah
3. Aktivasi kembali bandara di Lutim
4. Penanganan stunting melalui program menyeluruh untuk anak dan orang tua
5. Distribusi benih pertanian dan peternakan gratis
6. Bantuan nelayan berupa kapal 15 GT dan ratusan perahu katinting.

Andi Sudirman juga menyampaikan komitmen untuk tidak membiarkan Pemkab Lutim bekerja sendiri dalam menghadapi tantangan pembangunan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPRD, Forkopimda, dan pelaku usaha lokal.

“Kita harus dahulukan pengusaha lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya minta semua elemen mendukung penuh bupati dan wabup dalam menjalankan tugas mereka,” tegasnya.

Menutup sambutannya, gubernur menyampaikan permohonan maaf bila ada kekurangan. Ia berjanji akan terus bekerja maksimal hingga akhir masa jabatannya demi kemajuan Sulawesi Selatan, khususnya Lutim.

Turut hadir, Menteri Pertanian RI, Ir. H. Andi Amran Sulaiman, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan, unsur Forkopimda Lutim, Bupati Gowa, Bupati Toraja Utara, Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara, Pj. Wali Kota Palopo, jajaran pejabat Pemprov Sulsel, Direktur Badan Gizi Nasional, serta sejumlah tamu VVIP lainnya. // Tayo

Sumber:

 

(asn/ikp-humas/kominfo-sp

Semarak Puncak Hari Jadi ke-22 Lutim, Dari Bumi Batara Guru, Kita Menulis Masa Depan

Lutim,journalnasional.com- Ribuan pasang mata tertuju ke Lapangan Pendidikan, tempat seluruh energi, semangat, dan harapan bermuara dalam satu perayaan akbar, yakni Puncak Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur.

Dengan mengusung tema inspiratif “Dari Bumi Batara Guru, Kita Menulis Masa Depan,” perayaan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni, ia adalah penanda arah dan cita-cita masa depan.

Sorotan utama perayaan adalah kehadiran langsung Menteri Pertanian Republik Indonesia, H. Andi Amran Sulaiman, bersama jajaran pejabat eselon Kementerian Pertanian.

Kehadiran beliau menegaskan komitmen kuat pemerintah pusat dalam mendorong kemajuan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Luwu Timur, dua sektor vital yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Turut hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, didampingi unsur Forkopimda Sulsel, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan, unsur Forkopimda Lutim, Bupati Gowa, Bupati Toraja Utara, Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara, Pj. Wali Kota Palopo, jajaran pejabat Pemprov Sulsel, Direktur Badan Gizi Nasional, serta sejumlah tamu VVIP lainnya.

Menteri Pertanian menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Kabupaten Luwu Timur dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menekankan bahwa Luwu Timur merupakan salah satu sentra produksi pangan utama di Indonesia, tidak hanya di lingkup Sulawesi Selatan.

“Ada empat komoditas pangan dari Luwu Timur yang telah menembus pasar mancanegara, yakni sawit, lada, kakao, dan rumput laut. Masyarakat Luwu Timur ini memang luar biasa,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Mentan juga menyerahkan bantuan senilai Rp27 miliar dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat petani di wilayah tersebut.

“Bantuan ini berupa pupuk yang ditambah dua kali lipat, bantuan benih, perbaikan irigasi, serta bantuan Alsintan (alat dan mesin pertanian) dan juga harga gabah dinaikkan menjadi Rp6.500,” jelas Amran.

Gubernur Sulsel, menuturkan, atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan doa dan harapan agar Luwu Timur senantiasa menjadi daerah yang kaya, tenteram, sejuk, dan diberikan pemimpin-pemimpin terbaik yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

“Saya mengajak semua pihak, baik Forkopimda, DPRD, tokoh masyarakat, hingga seluruh elemen pemerintahan dan swasta, untuk bersama-sama mendukung Bapak Bupati. Mari kita wujudkan kolaborasi yang kuat demi masa depan Luwu Timur yang lebih baik,” ajak Gubernur.

Sementara Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam mengungkapkan, momentum hari jadi ini bukanlah sekadar ritual tahunan. Ia adalah panggilan nurani untuk melihat ke belakang dengan rasa hormat, menatap hari ini dengan rasa syukur, dan melangkah ke depan dengan keberanian dan harapan.

Di usia yang ke-22 ini, lanjut Irwan, Luwu Timur tidak lagi remaja, ia mulai dewasa. “Saya percaya, dengan kekuatan masyarakatnya yang tangguh, dan generasi mudanya yang visioner, Luwu Timur akan menjadi kabupaten terdepan, bukan hanya di Tana Luwu, tapi di Sulawesi, bahkan di Indonesia,” tutur Bupati.

Kepada seluruh masyarakat, Bupati Irwan mengucapkan terima kasih atas kontribusi nyata dan doa-doa tulus menuntun kami, Kepada para leluhur, kami kirimkan penghormatan yang setinggi-tingginya. Kepada para pelopor dan pendiri Kabupaten ini, kami lanjutkan cita-cita mulia yang kalian titipkan.

“Dirgahayu Kabupaten Luwu Timur yang ke 22, “Dari Bumi Batara Guru, Kita Menulis Masa Depan,” tutup Irwan.

Hari Jadi ke-22 ini juga diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya; launching logo City Branding Lutim Juara (Luwu Timur Maju dan sejahtera), dan Tiga Kartu Sakti.

Kemudian penandatanganan MoU antara Bupati Luwu Timur dengan PT. Grand Integra Teknologi tentang kerjasama pembangunan industri sapi perah dan sapi potong. Kemudian penandatanganan kesepakatan bersama CV. Menata Citra Selaras tentang kerjasama pembangunan pabrik beras modern, dan dengan PT. Vale Indonesia Tbk tentang program hibah aset untuk kepentingan umum.

Selanjutnya penyerahan 3 unit ambulance dari Bank Sulselbar, 1 unit motor sampah dari Bank Mandiri, dan 1 unit kendaraan operasional Garda Kesehatan dari Bank Syariah Indonesia untuk Luwu Timur.

Terakhir acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Bupati Luwu Timur kepada Menteri Pertanian dan Gubernur Sulawesi Selatan.// Tayo

Sumber:

 

(rhj/ikp-humas/kominfo-sp

Bupati Irwan Dampingi Mentan RI Saksikan Panen Raya Padi di Desa Margomulyo

Lutim, Journalnasional.com– Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI ), Andi Amran Sulaiman saat menyaksikan Panen Raya padi di Desa Margomulyo, Kecamatan Tomoni Timur, Senin (19/05/25).

Bertolak dari Bandara Lagaligo Bua dengan menggunakan helikopter, Mentan RI, Andi Amran Sulaiman tiba di Helipad Lapangan Batara Guru Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur sekitar pukul 07.45 WITA.

Kedatangan Mentan RI disambut oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Lutim, H. Irwan Bachri Syam serta Forkopimda Lutim.

Tampak dalam rombongan yang menyertai Menteri Pertanian RI, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kementerian Pertanian RI, Prof. Fadjry Djufry.

Setibanya, Mentan RI Andi Amran Sulaiman langsung menuju lokasi panen perdana padi di Desa Margomulyo dengan menggunakan kendaraan mobil. Tiba di lokasi panen, Mentan RI menyaksikan panen raya padi yang dilakukan beberapa petani dengan memanfaatkan mesin Combine Harvester.

Saat memberikan arahan, Mentan RI Andi Amran Sulaiman mendorong petani untuk melakukan panen hingga empat kali dalam setahun. Sistem penanaman padi empat kali setahun ini dianggap sebagai terobosan untuk meningkatkan produksi padi dalam ketahanan pangan nasional.

“Saya melihat hasil dari panen ini cukup bagus, olehnya itu, saya berharap Kabupaten Lutim harus mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga 4 kali setahun (IP 400) guna memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya dalam upaya mempercepat kemajuan Lutim di sektor pertanian,” tegas Mentan RI.

Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah penerapan sistem penanaman benih padi Super Genjah Varietas Cakra Buana. Sistem ini membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan intensitas panen, bahkan hingga empat kali dalam setahun.

“Dengan sistem penanaman benih padi super genjah, kita bisa menanam minimal tiga kali setahun, bahkan bisa empat kali,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman.

Dikegiatan ini, Mentan RI juga membuka ruang diskusi untuk para petani, kesempatan tersebut dimanfaatkan para petani untuk menyampaikan segala kebutuhan yang dibutuhkan termasuk meminta pembangunan jaringan irigasi sepanjang 3 KM yang langsung diaminkan oleh Mentan RI.

“Jaringan irigasi aman, kerjakan tahun ini yah, karena ini sudah diprogramkan,” ungkap Mentan kepada pihak terkait.

Sementara, Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam menyampaikan terima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian RI beserta rombongan untuk terjun bersama petani dan mendengarkan keluhannya.

“Kedatangan pak Menteri ke daerah kami memberikan motivasi bagi kami untuk bekerja untuk meningkatkan produksi,” kata Bupati.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan secara simbolis Pembelian Gabah Petani langsung dari Bulog dan Penyerahan bantuan alat mesin berupa Traktor Roda Dua 15 Unit, Traktor Roda Empat 2 Unit, Pompa Air 3 Inchi 5 Unit serta Penyerahan Benih Padi kepada perwakilan kelompok tani (Poktan).

Selepas menyaksikan panen raya tersebut, Menteri Pertanian, Gubernur Sulsel dan Bupati Lutim melanjutkan perjalanan menuju Ibu Kota Kabupaten Luwu Timur dengan menggunakan helikopter menghadiri Puncak Perayaan Hari Jadi ke 22 Kabupaten Luwu Timur di Lapangan Pendidikan, Puncak Indah Malili.// Tayo

Sumber:

 

(op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp

Bupati Irwan dan Pompessi Luwu Gelar Mattompang Pusaka di Pameran Benda Pusaka

Lutim, JournLnasional.com- Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, bersama komunitas pemerhati budaya Pompessi Luwu melaksanakan prosesi Mattompang Pusaka dalam rangkaian acara Pameran Benda Pusaka yang berlangsung di basement Andi Nyiwi Park, Kecamatan Malili, Jumat (16/05/2025).

Acara sakral ini menjadi salah satu kegiatan utama dalam rangka memeriahkan Pesta Rakyat peringatan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur.

Budaya Prosesi Mattompang adalah prosesi pembersihan benda-benda pusaka khususnya pusaka-pusaka Parewa Matareng atau senjata tajam yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang terdahulu atau leluhur di seluruh belahan nusantara termasuk di Tana Luwu.

Melalui Mattompang Pusaka, Pompessi mengangkat kembali kesadaran sejarah bahwa tanah ini bukan hanya tempat lahir kabupaten baru, tetapi juga tapak pertama dari salah satu peradaban tertua di jazirah Sulawesi.

Prosesi Mattompang dalam khazanah adat Luwu yang tertinggi adalah Mattompang Arajang yaitu pembersihan benda-benda pusaka kebesaran kedatuan Luwu, dan malam ini yang dilakukan adalah mattompang pusaka to marajaE, yaitu keris Bapak Bupati Luwu Timur, Ir. H. Irwan Bachri Syam, ST. IPM., dan keris Almarhum Opu Mincara Malili, Andi Rum Nyiwi Opu To Pamadeng, adalah dua keris Luwu Sapukala yang terbuat dari bahan-bahan besi Luwu terbaik dari Luwu Timur sebagai sumber ferronickel terbaik di nusantara bersama dengan pusaka-pusaka milik keluarga besar Pompessi Luwu.

Bupati Irwan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen Pompessi dalam menjaga dan melestarikan pusaka, khususnya yang berasal dari Luwu Timur.

“Semoga harapan dan upaya dari teman-teman Pompessi ini bisa terus kita jaga dan tingkatkan. Dengan demikian, warisan leluhur, baik dari generasi dahulu maupun sekarang, dapat terus kita lestarikan,” tutur Bupati.

Beliau juga mengusulkan agar ke depan dapat dipikirkan pembangunan museum khusus di Lutim sebagai tempat penyimpanan dan pameran benda pusaka.

Olehnya itu, Bupati menyarankan untuk sementara waktu, agar perpustakaan daerah bisa dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan sementara.

“Insya Allah, tahun ini kita bisa mulai memikirkan lokasi yang representatif untuk pembangunan museum sejarah dan budaya Lutim, yang nantinya akan dikelola oleh teman-teman Pompessi,” imbuh Bupati Irwan.

Sementara Ketua Koordinator Pameran Benda Pusaka, Musran Mustaring menyampaikan bahwa, kegiatan “Tompang” bukanlah hal baru di Lutim. Setiap tahun, ritual ini digelar sebagai bentuk kepedulian para pemerhati budaya terhadap warisan leluhur.

“Luwu adalah salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Maka dari itu, kegiatan seperti “Tompang” penting untuk terus kita lestarikan agar anak cucu kita tidak kehilangan jejak sejarah dan kebudayaan tanah Luwu,” ungkap Musran.

Terakhir, Ia juga mengungkapkan bahwa, peninggalan sejarah dan pusaka di Lutim menjadi incaran para kolektor dari berbagai penjuru nusantara.

“Oleh karena itu, pelestarian benda-benda bersejarah seperti besi tua dari Matano, peninggalan dari darat hingga laut, menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

“Pameran dan ritual “Tompang” tahun ini telah memasuki pelaksanaan ke-11. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda asli Lutim agar tidak melupakan sejarah dan budaya leluhur,” pungkasnya.

Dalam momen ini, Bupati Luwu Timur dianugerahi sebuah Keris Pusaka bernama “Sangka Batara” jenis Sapukala dari Pompessi Luwu. Nama tersebut merupakan pemberian langsung dari Datu Luwu.

Kegiatan ditutup dengan meninjau benda-benda pusaka yang dipamerkan. Dalam pameran ini, Pompessi menampilkan berbagai koleksi bersejarah milik masyarakat adat Luwu, mulai dari keris, tombak, parang, hingga perlengkapan ritual tradisional. // Tayo

Sumber:

 

(rhj/ikp-humas/kominfo-sp

Bupati Irwan dan Pompessi Luwu Gelar Mattompang Pusaka di Pameran Benda Pusaka

Lutim, Journalnasional.com- Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, bersama komunitas pemerhati budaya Pompessi Luwu melaksanakan prosesi Mattompang Pusaka dalam rangkaian acara Pameran Benda Pusaka yang berlangsung di basement Andi Nyiwi Park, Kecamatan Malili, Jumat (16/05/2025).

Acara sakral ini menjadi salah satu kegiatan utama dalam rangka memeriahkan Pesta Rakyat peringatan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur.

Budaya Prosesi Mattompang adalah prosesi pembersihan benda-benda pusaka khususnya pusaka-pusaka Parewa Matareng atau senjata tajam yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang terdahulu atau leluhur di seluruh belahan nusantara termasuk di Tana Luwu.

Melalui Mattompang Pusaka, Pompessi mengangkat kembali kesadaran sejarah bahwa tanah ini bukan hanya tempat lahir kabupaten baru, tetapi juga tapak pertama dari salah satu peradaban tertua di jazirah Sulawesi.

Prosesi Mattompang dalam khazanah adat Luwu yang tertinggi adalah Mattompang Arajang yaitu pembersihan benda-benda pusaka kebesaran kedatuan Luwu, dan malam ini yang dilakukan adalah mattompang pusaka to marajaE, yaitu keris Bapak Bupati Luwu Timur, Ir. H. Irwan Bachri Syam, ST. IPM., dan keris Almarhum Opu Mincara Malili, Andi Rum Nyiwi Opu To Pamadeng, adalah dua keris Luwu Sapukala yang terbuat dari bahan-bahan besi Luwu terbaik dari Luwu Timur sebagai sumber ferronickel terbaik di nusantara bersama dengan pusaka-pusaka milik keluarga besar Pompessi Luwu.

Bupati Irwan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen Pompessi dalam menjaga dan melestarikan pusaka, khususnya yang berasal dari Luwu Timur.

“Semoga harapan dan upaya dari teman-teman Pompessi ini bisa terus kita jaga dan tingkatkan. Dengan demikian, warisan leluhur, baik dari generasi dahulu maupun sekarang, dapat terus kita lestarikan,” tutur Bupati.

Beliau juga mengusulkan agar ke depan dapat dipikirkan pembangunan museum khusus di Lutim sebagai tempat penyimpanan dan pameran benda pusaka.

Olehnya itu, Bupati menyarankan untuk sementara waktu, agar perpustakaan daerah bisa dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan sementara.

“Insya Allah, tahun ini kita bisa mulai memikirkan lokasi yang representatif untuk pembangunan museum sejarah dan budaya Lutim, yang nantinya akan dikelola oleh teman-teman Pompessi,” imbuh Bupati Irwan.

Sementara Ketua Koordinator Pameran Benda Pusaka, Musran Mustaring menyampaikan bahwa, kegiatan “Tompang” bukanlah hal baru di Lutim. Setiap tahun, ritual ini digelar sebagai bentuk kepedulian para pemerhati budaya terhadap warisan leluhur.

“Luwu adalah salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Maka dari itu, kegiatan seperti “Tompang” penting untuk terus kita lestarikan agar anak cucu kita tidak kehilangan jejak sejarah dan kebudayaan tanah Luwu,” ungkap Musran.

Terakhir, Ia juga mengungkapkan bahwa, peninggalan sejarah dan pusaka di Lutim menjadi incaran para kolektor dari berbagai penjuru nusantara.

“Oleh karena itu, pelestarian benda-benda bersejarah seperti besi tua dari Matano, peninggalan dari darat hingga laut, menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

“Pameran dan ritual “Tompang” tahun ini telah memasuki pelaksanaan ke-11. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda asli Lutim agar tidak melupakan sejarah dan budaya leluhur,” pungkasnya.

Dalam momen ini, Bupati Luwu Timur dianugerahi sebuah Keris Pusaka bernama “Sangka Batara” jenis Sapukala dari Pompessi Luwu. Nama tersebut merupakan pemberian langsung dari Datu Luwu.

Kegiatan ditutup dengan meninjau benda-benda pusaka yang dipamerkan. Dalam pameran ini, Pompessi menampilkan berbagai koleksi bersejarah milik masyarakat adat Luwu, mulai dari keris, tombak, parang, hingga perlengkapan ritual tradisional.// Tayo

Sumber:

 

(rhj/ikp-humas/kominfo-sp